Ini jadi pelengkap artikel sebelumnya, menyimak dari sisi teori lokal vs pemahaman sebenarnya dari pembalap MotoGP.
Kalau di lokal, dipercaya bahwa kalau mau beloknya kencang, motor yang harus dimiringkan:
Teknik Balap: Tidak Perlu Sampai Menjatuhkan Badan Saat Menikung
pada tataran teknik yang lebih “master” istilahnya, bahwa “tak perlu menjatuhkan badan saat menikung, bila motor sudah miring dan bisa menjangkau radius tikungan dengan baik, maka posisi badan tidak usah miring bahkan melebihi kemiringan motor itu sendiri, karena sejatinya yang miring maksimal harusnya motor, bukan orang-nya”
Padahal kalau di MotoGP itu anjurannya seperti berikut ini:
Rahasia Stoner Ada di Teknik Menikung dan Pengereman!
“Saya melihat telemetry yang digunakan oleh Stoner, datanya cukup bagus. Ia sangat pandai dalam mengontrol bukaan gas pada motor pada saat menikung dan ingin keluar dari tikungan. Bukan berarti ia menikung lebih miring daripada yang lain, namun ia mampu menurunkan badan lebih jauh sementara posisi motor hampir sama dengan yang lainnya,” jelas Dovizioso.
Namun mungkin kita perlu maklum, karena bisa jadi yang versi lokal itu teknik untuk lintasan pasar senggol, karena pakai contoh seperti berikut ini:
Teknik Balap: Tidak Perlu Sampai Menjatuhkan Badan Saat Menikung
bila ada yang tanya kenapa harus miring..? maka simpel jawabannya.. cobalah melewati jalan bentuk U pada putar balik jalan kembar dua arah, cepat mana posisi motor tegak atau dengan posisi motor miring saat melewati U tersebut, maka kita akan tau.
Tentu kita tahu balapan MotoGP nggak pakai model jalan kayak begitu. Jadi wajar bila pembalap kita harus belajar lagi ketika masuk ke dunia balap internasional. Ilmu yang dipakai beda.
Di ajaran lintasan pasar senggol, motor yang harus gerak, karena motor cenderung enteng dan belokan pendek pendek. Di ajaran lintasan kelas internasional, badan yang harus gerak, karena motor cenderung berat dan belokan panjang panjang.
Penulis sendiri sih nggak akan buat motor lebih miring dari badan. Lebih karena ban dan keterbatasan motor sih.
Kalau dari teori lokal, menikung lebih kencang harus lebih miring ada yang menjelaskan seperti berikut ini
Kenapa Pembalap MotoGP Waktu Belok Posisinya Miring Banget Tapi Nggak Jatuh?
– Semakin kencang laju motor, maka semakin besar sudut kemiringannya.
– Semakin kecil jari-jarinya lintasannya (atau semakin tajam tikungannya), semakin besar juga sudut kemiringannya.
– Pada tikungan yang tajam, jika sudut kemiringannya ingin tetap kecil, maka laju motornya harus dikurangi.
Atau link berikut:
– INGET PRINSIP FISIKA INI BUAT KAMU YANG SUKA MENIKUNG!
– Jangan Sembarangan! Nih, Teknik Menikung Sampe Miring ala MotoGP
Mereka pakai rumus gaya sentrifugal, gravitasi, gaya gesek dan inersia.
Kalau penulis lebih memperhatikan dari sisi pembalapnya. Pada saat menikung ke kiri maka badan motor akan terbuang ke kanan. Memang bisa diatasi dengan membuat motor lebih miring, tapi kan bisa juga dengan mengatur posisi badan?
Motor dan ban juga belum tentu mendukung belok kencang dengan dibuat sangat miring:
How I ride: Jorge Lorenzo
The Ducati is very special because you cannot lean the bike – if you go more than a certain lean angle then the bike turns less. With every other bike, the more you lean, the more the bike turns, but with the Ducati there’s a certain limit you cannot go past. I compared my data with [Andrea] Dovizioso and [Danilo] Petrucci and they were faster than me in the middle of the corner with less lean angle. Why? I didn’t understand. How is this possible? But it’s just like that.
Jadi kemiringan motor tentunya adalah sesuatu yang bisa diatur. Pada kecepatan yang sama, motor bisa dibuat lebih miring atau sebaliknya, tergantung ridernya. Kalau Marquez sih sepertinya memang kebiasaan kalau belok lebih suka dibuat miring banget:
Jadi walau Marquez mengikuti Dovizioso dengan kecepatan yang sama, ia memang gayanya lebih miring, bahkan dari Pedrosa sekalipun:
Entah mengapa Marquez punya kebiasaan seperti itu. Mungkin karena gaya mengemudi Marquez dikembangkan ketika berat motor motor jauh lebih besar dari badannya?
Di penjelasan sebelumnya ada klaim berikut:
Kenapa Pembalap MotoGP Waktu Belok Posisinya Miring Banget Tapi Nggak Jatuh?
– Pada tikungan yang tajam, jika sudut kemiringannya ingin tetap kecil, maka laju motornya harus dikurangi. Well, kalau di MotoGP sih, para pembalap itu nggak akan mau ambil opsi yang ini.
Namun seperti yang sudah dikutip sebelumnya, pembalap MotoGP itu mampu menikung dengan cepat walau motornya nggak terlalu miring. Motor nggak begitu miring, tapi motor tetap kencang di tikungan.
Di balapan di Qatar, Dovizioso justru lebih takut dengan kemampuan beloknya Suzuki, bukan sama Marquez:
Andrea Dovizioso explains why he was so keen to prevent Alex Rins leading during Sunday’s Qatar MotoGP season-opener, adds that the GSX-RR had embarrassingly good corner speed.
The corner speed they carry is phenomenal.
Rasanya itu bukan karena Alex Rins motor beloknya lebih miring dari Marc Marquez. Semoga video berikut bisa memberikan gambaran. Menurut penulis sih kelihatannya motor Marquez lebih miring dari motor Alex Rins:
Marquez menyalip dengan lebih miring pun terbukti bisa disalip lagi:
ya intinya sesuaikan dengan kemampuan motor dan rider nya. Karena JP Ruggia sendiri suffer klo pake elbow down di GP 500. Karena tenaga dr GP500 yg turun drastis ketika masuk tikungan, dan keluar tikungan pun motor harus tegak dulu biar gak spin, makanya kebanyakan GP 500 pake old school cross body. Perangkat elektronik yg minim dan power burst dr GP500 yg bisa naik dr 40-50hp ke 180hp dalam tempo 3000 rpm itu sesuatu. tangan kanan harus presisi buka tutup gas nya. Beda dengan sekarang, buka tutup gas ya gaspoll aja. udh ada TC dan AS + Torductor buat sensor traksi dan power nya.
SukaSuka
iya, setuju
SukaSuka
Kalo di U turn kita cukup membelokkan motor tanpa harus rebah,posisi badan malah melawan kemiringan motor,bener ngga kang?
SukaSuka
Iya. Pakai gaya motorcross.
SukaSuka
klo U Turn nya panjang ya mending rebah. Karena sudut U nya kecil makanya mending gaya motocross. klo yg hobinya gaspoll lurusan ketemu tikungan tajam dan tidak lebar paling bagus ya hardbrake rebah sedikit keluar tikungan gaspoll lg.
SukaSuka
Kalo miring banget ya pembalap tong setan pasar malam jagonya.tanpa perangkat elektronik …..hahahaha
SukaSuka
Hooh, mau lebih dari 90 derajat bisa 🙂
SukaSuka
@Wawan
Iya… pake nya RX King… hahahaha
SukaSuka
Kemiringan motor ada hubungannya dengan center of gravity motor,,
Motor bebek, dengan COG rendah, untuk menikung dengan kecepatan yang sama di tikungan yang sama, butuh kemiringan yang lebih banyak dibanding motor sport, yang COG nya lebih tinggi,,
Tapi, motor dengan COG rendah lebih mudah untuk dibuat berdiri lagi dari miring, lebih lincah, lebih mudah menyalip di tikungan.
Itulah prinsip marc,,
COG motornya dibikin rendah, biar lincah, namun konsekuensinya untuk menikung dengan kecepatan yang sama dengan yang lain butuh kemiringan lebih
Itulah kenapa marc harus elbow down dan motornya lebih miring
Suzuki juga lincah, tapi COG nya tinggi? Itu karena wheelbase suzuki lebih pendek, yang bisa diaplikasikan ketika power motor tidak terlalu besar (wheelie jika honda/ducati pake wheelbase sependek suzuki)
Yamaha juga mirip suzuki, COG tinggi dengan wheelbase pendek, cuma karena powernya lebih besar dari suzuki untuk mengatasi wheelie yamaha mencondongkan berat ke depan, yang malah berakibat spinning
Inget komentar lorenzo? Ducati itu tinggi dan berat
Analogi yang cocok untuk motor dengan COG tinggi
SukaSuka
COG nya NSR 500 vs RCV213V kira2 rendah mana? COG nya NSR itu rendah lho di era Rossi, tp Rossi gak mau resiko dengan tikungan pakai NSR 500. Karena klo gaspoll pas keluar tikungan itu gak bisa, motor harus berdiri dulu baru gaspoll. Pakai elbow down malah buang2 waktu. Makanya Rossi gayanya berbeda di setiap motor.
SukaSuka
huussshhhh……, jangan bahas kakek lejen, itu pamali mzbro, eranya udah lewat udah uzur juga usianya, lebih baik bahaslah pembalap yg sekarang lagi mendominasi MotoGP beberapa tahun terakhir ini, yg terkenal akan elbowz down nya karna Centre of Gravity RCV nya rendah itu 😀
SukaSuka
Entahlah ane masih seumuran bocah jaman NSR,,
Namun kayaknya speed corner RCV jauh lebih tinggi
Mesin 2 tak juga lebih susah buat berakselerasi di posisi miring, karena power yang lebih kontinyu mirip efek mesin screamer, ban bisa tiba2 slide tanpa disadari, tau2 highside (2tak vs 4tak ibarat 4 silinder vs 2 silinder)
SukaSuka
Aneh dong, COG lebih rendah tapi butuh motor lebih miring? Kalau COG rendah harusnya nggak perlu banyak miring dong?
Kan gaya sentrifugal itu dihitung dari center of gravity. Kalau makin rendah center of gravitynya maka tentunya makin sulit dong gaya centrifugal mencoba membuat bodi motor keluar lintasan.
Coba deh dibayangkan bila center of gravity ada di atas kepalanya rider. Mungkin lebih mudah.
Harus diingat bahwa berat badan rider juga bisa mempengaruhi COG.
SukaSuka
Perlu diingat motor beda dengan mobil,, untuk melawan centrifugal force ga cukup dengan hanya friksi ban, tapi kombinasi antara friksi ban dan gaya gravitasi yang dihasilkan oleh COG
Kenapa makin miring kecepatan menikung bisa lebih cepat? Jawabannya, makin miring maka makin jauh jarak antara titik singgungan ban dan COG dengan aspal
Makin miring makin besar gaya sentripetal yang diperlukan untuk menahan motor tetap pada tempatnya
Dengan COG yang lebih tinggi, tidak perlu kemiringan yang sama untuk membuat jarak singgungan yang sama
Paling gampangnya, lebih susah mana berdiriin motor trail dan motor bebek?
SukaSuka
Yang bro klaim ini seakan mobil dengan COG tinggi susah terguling? Kenyataannya mobil dengan COG tinggi lebih mudah terguling:
Di mobil ada anti roll bar atau pengerasan suspensi juga. Tapi jelas bahwa COG tinggi = lebih mudah terguling. Di motor juga sama. COG lebih tinggi lebih mudah terguling, dan biar nggak terguling, motor dengan COG tinggi butuh lebih miring saat menikung. Atau bisa dibantu dengan badan sehingga COG bisa lebih turun.
Miring adalah opsi, karena terbukti di kecepatan menikung yang sama ada yang miring banget dan ada yang tidak. Miring banget nggak menjamin menikung lebih cepat. Posisi badan rider juga berpengaruh.
SukaSuka
Bukan,
Justru karena cog tinggi lebih mudah terguling, perlu gaya yang lebih besar untuk mempertahankan kemiringan yang sama bila dibanding dengan yang cog nya lebih rendah
Di tikungan, satu2 nya gaya yang mempertahankan kemiringan (selain gaya gesek ban) adalah gaya sentripetal keluar. Makin tinggi cog makin besar gaya sentripetal yang dibutuhkan, untuk menghasilkan gaya sentripetal yang lebih besar ya kecepatannya ditambah
Bedakan gaya sentripetal di roda 4 dan roda 2, di roda 4 gaya sentripetal akan membuat mobil/truk terguling
Di roda 2, gaya sentripetal ini dipakai untuk mempertahankan kemiringan,
Efek cog tinggi di motor itu kira2 sama dengan memperlebar jarak antara ban kiri dan kanan pada mobil
Makin lebar mobil jarak antara ban terluar dan cog makin jauh
Begitu juga motor ketika miring, makin tinggi cog makin jauh jarak antara cog dan ban motor
Ane coba pake laptop, ane pasang tali di tengah2 beratnya
Ane miringkan ke 45 derajat, lalu ane ukur tegangan tali nya antara laptop posisi horizontal (sisi panjang di lantai) dan vertikal,,
Lebih besar yang posisi vertikal tegangan talinya (yang cog nya lebih tinggi)
SukaSuka
Penjelasannya rumit. Menurut saya:
COG tinggi motor lebih mudah terguling. Kalau nggak mau motornya terguling ya harus lebih miring atau diturunkan COGnya pakai merubah posisi badan. Motor makin kencang bakal makin lebih mudah terguling kalau COGnya tinggi.
SukaSuka
Ralat, saya buatkan artikel saja.
SukaSuka
Kenapa motor harus miring di balapan lokal?
Karena grip ban motor balap itu maksimalnya ada di kemiringan tertentu,, contoh untuk ban motor balap lokal ada di 40-50 derajat, motogp kalo gak salah maksimal di 55-60 derajat, lebih dari itu lebar tapak yang nyentuh aspal berkurang (dorna punya datanya kalo gak bridgestone)
Kenapa di U turn balapan lokal gak rebah? Karena speed di tikungan itu gak bisa lebih cepat lagi, faktor grip aspal dan ban. Jadi di balapan lokal itu, speed corner nya ya maksimal segitu, dan untuk mencapai speed corner itu secara teori gak perlu miring banget motornya, tapi motor perlu di miringkan agar grip ban maksimal, efeknya pembalap yang lean out agar motor gak ambruk
SukaSuka
SukaSuka
Lari dari kenyataan mzbro? wkwkwkwkw…..nylimur? wkwkwkwkwk…..
SukaSuka
rasanya lebih karena kecepatan di tikungannya bukan yang di atas 100 km/jam. Mau miring mau enggak, nggak ada bedanya dari soal grip ban.
SukaSuka
seraangg teroooossss….., pokoknya! karna artikelnya berbau menyudutkan yaahh…., we know lahhh, hehehehe…..
SukaSuka
🙂
SukaSuka
Warungmu rame lek….ngalahke warung sing biasane rame…. Joss
SukaSuka
terima kasih 🙂
SukaSuka
Biasanya pertamax…. Sekarang Solar biar makin lama makin panas…
SukaSuka
🙂
SukaSuka
[…] Sebelumnya bro zzz berkomentar di artikel berikut bahwa center of gravity (akan disingkat jadi COG) yang rendah membuat motor harus makin miring beloknya. Teori lokal tidak sesuai dengan fakta, makin miring nggak mesti makin kencang […]
SukaSuka
[…] – Teori lokal tidak sesuai dengan fakta, makin miring nggak mesti makin kencang […]
SukaSuka
[…] – Cuma rider jalanan yang pingin belok miring banget ala Marquez, kalau rider MotoGP beneran enggak – Teori lokal tidak sesuai dengan fakta, makin miring nggak mesti makin kencang […]
SukaSuka