Menurut Noria, oli mesran justru lebih hebat membersihkan sludge daripada oli sintetik (PAO ataupun hydrotreated)!

Penulis sudah buat video ini tapi rupanya judulnya salah sehingga nggak begitu ditonton. Salah judul mungkin karena info yang penulis temukan ternyata arahnya lain dari rencana semula. Rencana awal mau bahas betapa minimnya efek dari detergent pada oli:

Yang lebih penting harusnya dari bahan olinya. Dan ternyata dari Machinery Lubrication, atau Noria Corp, menyatakan bahwa oli yang bahan grup 2 atau lebih tinggi itu malah lebih sulit membersihkan sludge atau varnish:

Sebagai catatan, berikut penggolongan olinya:

Kebanyakan oli sekarang (termasuk yang tertulis full sintetik di botolnya) dibuat dari bahan hydrotreated. Yang bahan grup 1 yang penulis tahu adalah mesran, repsol high mileage (MXR3 dan GXR5) dan Omega 631:

Disebutkan memang bahwa oli grup 2 nggak mudah teroksidasi:
https://www.machinerylubrication.com/Read/428/varnish-power

Bahan dasar Grup II memiliki indeks viskositas yang lebih tinggi dan pengotor yang lebih sedikit daripada bahan dasar Grup I, dan memberikan ketahanan yang lebih tinggi terhadap oksidasi dan pembentukan produk sampingan oksidasi.

https://www.machinerylubrication.com/Read/29354/managing-varnish-strategies

Karena proses manufaktur menghasilkan molekul yang lebih jenuh, minyak Grup II memiliki kapasitas retensi varnish yang lebih sedikit daripada minyak Grup I. Dengan demikian, minyak Grup II lebih memungkinkan endapan varnish dalam suatu sistem muncul

Oli grup 2 unggul hanya kalau kondisi mesinnya bersih:
https://www.machinerylubrication.com/Read/29354/managing-varnish-strategies

Oli dasar Grup II memiliki desain yang unggul dan dapat diharapkan untuk memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan oli dasar Grup I, dengan asumsi bahwa sistem tempat oli dipasang bersih.

Ini juga:
https://www.machinerylubrication.com/Read/428/varnish-power

produk sampingan oksidasi yang dapat larut yang menjadi tidak larut pada tahap lebih awal pada bahan dasar Grup II daripada di Grup I.

Ini juga berlaku untuk oli grup 3 / hydrocracked:
https://www.machinerylubrication.com/Read/626/contamination-control-technologies

Tren Pengendalian Pencemaran Kelompok II dan III
Kemurnian yang lebih tinggi menghasilkan masa pakai pelumas yang lebih lama. Ini juga diterjemahkan menjadi solvabilitas yang lebih rendah. Pelumas Grup II dan III memiliki toleransi yang rendah terhadap produk samping degradasi dan, akibatnya, sangat sulit untuk memprediksi kapan mereka akan mulai menghasilkan varnish dan sludge.

Bahkan juga oli PAO:
https://www.machinerylubrication.com/Read/268/oil-sludge-varnish

Selain itu, kami melihat peningkatan penggunaan bahan dasar dengan solvabilitas rendah (hydrocracking dan PAO misalnya) yang dapat menambah masalah. Bahan dasar ini, di satu sisi, lebih kuat secara termal dan oksidatif. Di sisi lain, mereka mungkin lebih rentan untuk meletakkan dan menggumpalkan produk degradasi minyak (oksida, garam, karbon halus, dll.), yang menyebabkan sludge dan varnish.

Justru grup 1 yang lebih unggul dalam membersihkan sludge:
https://www.machinerylubrication.com/Read/626/contamination-control-technologies

Keunggulan pelumas Grup I dibandingkan stok dasar lainnya adalah solvabilitasnya yang tinggi, yang berarti toleransi yang tinggi terhadap produk sampingan degradasi.

Video tersangkanya (sudah ganti judul, aslinya judulnya “Debunk kesalahan informasi soal hubungan sludge dengan bahan oli dan detergent, pakai referensi!”):