Mengapa konsumen & pabrikan lebih suka batok lampu yang besar padahal motor garang justru pakai yang mungil?


Saat melihat motor motor naked di jalanan, penulis menjadi kepikiran, mengapa kok model naked dengan lampu mungil kok tidak populer di Indonesia. Motor naked di Indonesia biasa tersedia dengan batok lampu yang besar. Beberapa malah seperti keberatan kepala, batok lampunya oversize, bodi mungil tapi kepalanya besar. Rasanya tidak proporsional.

Di luar negeri ada istilah namanya streetfighter. Deskripsi dari streetfighter adalah:

1) A streetfighter is a sport bike that is customized by removing the fairing, and making other changes that result in an overall more aggressive look.
2) A streetfighter is a motorcycle that has been modified from the original, usually because it’s been wrecked and the owner either didn’t have the funds or didn’t want to restore it to stock condition. What you end up with is a custom bike, usually one that doesn’t look like any other. A streetfighter can be good and beautiful, ugly and full of attitude, or just plain ugly. Imagination is the only limiting factor when it comes to making a streetfighter, that and some cash, which is why most streetfighters fall into the second or third categories.

Intinya motor streefighter adalah motor yang ditelanjangi untuk tampilan yang lebih agresive yang bisa dibuat jelek atau keren atau nyeleneh. Dilihat dari motor naked yang ada dijalanan sekarang, rasanya nanggung. Naked tapi kok lampunya dikasih kerudung, bahkan terkadang kerudungnya berlebihan sehingga mengurangi kesan garang. Kesan menjadi lebih polosan. Nggak usah penulis beri contoh, rasanya pembaca bisa mengerti model motor sport apa saja yang kerudungnya berlebihan.

Untuk contoh motor streetfighter garang, coba lihat motor – motor berikut, yang walau lampunya kerudungnya minim, toh masih terlihat bagus, atau bahkan jauh lebih keren. Beberapa contoh diambil dari pinterest
motorstreetfighterlampukecil9

motorstreetfighterlampukecil1

motorstreetfighterlampukecil2

motorstreetfighterlampukecil3

motorstreetfighterlampukecil4

motorstreetfighterlampukecil5

motorstreetfighterlampukecil6

motorstreetfighterlampukecil7

motorstreetfighterlampukecil8

 

Bila masih kurang, bisa melihat koleksi galeri motor streetfighter berikut:
Streetfighters US – Streetfighter Motorcycle Pictures Gallery

 

Bila dibanding dengan contoh contoh diatas, maka model batok lampu motor sport naked yang dijual di Indonesia terkesan kegemukan. Rasanya pihak pabrikan hanya berfokus untuk membuat langsing bagian belakang sementara bagian depan dibuat seperti binatang yang mukanya lebar atau kepalanya besar. Menurut penulis ini justru membuat motor berkurang nilai atletisnya.

Rasanya sekarang sudah tidak musim lagi bola lampu besar dan cenderung ke lampu yang kecil. Baik dari batok lampu maupun reflektornya maupun permukaan lampu yang terekspos. Rasanya bola lampu besar itu lebih cocok untuk model classic, cruiser atau touring, sementara model model motor sport yang ditawarkan sekarang lebih mengarah ke sport konsumsi ABG. Pada model yang cocok sekalipun proporsi dibuat sesuai dengan ukuran mesin atau bodi secara keseluruhan, sementara implementasi pada motor yang ditawarkan di Indonesia terkesan asal comot tanpa menyesuaikan dengan proporsi. Model lampu yang terlihat menarik dan cocok untuk motor cc besar menjadi jelek dan mengurangi penampilan karena dipasang tanpa penyesuaian. Dan dari contoh diatas, justru motor bisa terlihat garang walau lampunya pakai mungil. Coba dibayangkan bila motor diatas dipasang batok lampu yang oversize, tentu jadi tidak menarik.

Penulis juga merasa heran mengapa pengguna motor di Indonesia jarang sekali mengganti batok lampu dalam modifikasi. Seringkali cuma bagian bodi yang lain yang dirubah. Padahal hanya dengan merubah batok lampu saja, motor bisa terlihat lebih agresive. Modelnya pun banyak, seperti yang bisa dilihat di website berikut:
Motorbike Headlights

Apa mungkin perilaku tersebut karena mengganti batok lampu dengan merek lain dianggap melanggar peraturan karena bentuk motor jadi seperti punya merek lain? Rasanya itu bukan itu alasannya karena ada juga yang ganti pakai batok lampu model lain, entah karena kepepet nyari ori nggak nemu atau karena memang disengaja.

Yang menyedihkan, sudah beberapa kali penulis melihat modif streetfighter dari motor justru nggak pakai lampu. Sori bro, kalau yang begitu penulis anggap nggak keren. Jauh dari contoh diatas.

Lepas dari itu, mungkin untuk batok lampu sepertinya konsumen Indonesia bisa dibilang pasrah dengan pemberian pabrikan. Padahal bisa saja Honda Streetfire atau Yamaha Vixion bila dipasangi model batok lampu alien akan terlihat jauh lebih garang. Mungkin bukan seleranya.

14 respons untuk ‘Mengapa konsumen & pabrikan lebih suka batok lampu yang besar padahal motor garang justru pakai yang mungil?

  1. Lha biar mungil tapi teknologi lebih joss masbro. Pada pake led/projector. Biar mungil tapi sinarnya makjlebb di mata.
    Lha disini keliatan banget low costnya, sesuai permintaan pasar yang maunya spek n tampilan motor gahar, harga miring. Akhirnya stuck di halogen reflektor aja.
    Mau modif pake projector juga gak murah. Asal jangan kayak kata panjenengan diatas, sampe gak pake lampu, jian kalah tenan sama becak motor didaerahku yang gemerlap koyo odong-odong..

    Suka

  2. mungkin alasan keamanan Om. maksudnya gini, walaupun ukurannya mini tapi dengan proji maka sinarnya akan melebar jadi pengendara tetap bisa melihat didepannya dengan jelas.
    tapi itu dari sisi pengendara, bagaimana dengan lawan arah dari depannya? bagaimanapun yg terlihat hanya BULATAN KECIL bercahaya.
    ini pengalamann tiap kali berpapasan dg pulsar p220, dari jauh cuma kelihatan bulatan kecil, tau tau setelah dekat ternyata motor berukuran cukup besar, kaget juga.
    bahkan kadang2 dari jauh kelihatan lampu kecil, taunya yg muncul mobil yg pake lampu proji di bemper, ya kaget setengah mati lah.

    Suka

  3. Jangan bandingin keluaran pabrikan dengan hasil modifan lah.
    Pabrikan lebih mengutamakan fungsi daripada tampang.
    Indonesia kalau headlamp kecil modifan juga banyak.
    Dari yang mahal sampai yang seadanya seperti nyomot reflector shogun 110 atau revo100.

    Suka

    • Banyak contoh motor atau truk dengan ukuran reflector lampu yang lebih kecil, jadi yang pakai besar itu sepertinya hanya soal pilihan desain saja. Saya juga ragu bila pabrikan mengutamakan fungsi, karena buktinya seringkali reflector tidak melingkupi lampu dan hanya memantulkan sebagian kecil cahaya saja. Bila benar benar memikirkan soal fungsi, maka seharusnya bola lampu lebih terbenam.

      Yang repot, banyak contoh pengendara yang mengecilkan pakai cutting sticker biar lebih keren, sehingga jadinya fungsi penerangan berkurang. Hasilnya jauh beda bila pabrikan memberikan opsi untuk reflector kecil.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.