Sebelumnya penulis sudah membahas soal power band di artikel berikut:
Di artikel tersebut menjelaskan mengapa perbandingan power to weight ratio atau perbandingan tenaga secara langsung bisa jadi tidak mencerminkan keadaan di lapangan. Perbedaan terjadi karena durasi motor mencapai tenaga puncak berbeda.
Hari ini penulis menemukan grafik kurva tenaga yang menunjukkan hal itu. Grafik dimuat di artikel tmcblog:
Penulis tambahkan garis warna kuning untuk menunjukkan powerband.
Powerband mengacu pada tenaga yang bisa dimanfaatkan. Mungkin ada yang berpikir mengapa kok yang dibandingkan tenaga horse powernya, dan bukan torsinya. Penulis berpendapat bahwa yang mempengaruhi akselerasi itu adalah horse power dan bukan torsi. Penulis selama tidak pernah dengar istilah torque band, adanya ya istilah power band.
Kalau power band lebar disebut torquey, kalau powerband sempit disebut peaky.
Bisa dilihat bahwa Suzuki GSX-R150 punya power band paling lebar, dibanding Yamaha (R15?) dan Honda (CBR150R?)
Power band yang lebar ini membuat rider bisa lebih leluasa dalam oper gigi. Oper gigi tidak harus sangat pas tapi bisa kurang atau lebih sedikit rpmnya tanpa banyak mempengaruhi akselerasi. beda dengan bila powerbandnya sempit, kalau kelebihan atau kurang rpmnya bisa sangat mempengaruhi akselerasi.
Apalagi sekarang musimnya spedo digital. Mau oper gigi pakai acuan rpm jadi lebih susah timingnya karena loncat loncat nggak kayak jarum yang geraknya mulus. Belum lagi karena spedo digital lebih susah dilihat, selain ukurannya jadi jauh lebih kecil, bisa kena glare dari sinar matahari. Memperhatikan spedo harus lebih mecicil.
Membuat powerband lebar itu tidak mudah, bisa jadi harus mengorbankan sedikit tenaga puncak. Kalau powerband dibuat sesempit Honda atau Yamaha, bisa jadi tenaga puncak akan lebih tinggi lagi.
Salut untuk Suzuki.
Namun agak heran kenapa torsi sempat ngedrop, apa itu gara gara thehulleffect atau karena supresi suara knalpot ya? Kalau di mobil sih yang seperti itu bisa dibantu dengan memasang pro capacitor di sensor oli.
Suka banget sm ulasannya si bapak ini.. nice .. nambah ilmu
SukaSuka
terima kasih.
SukaSuka
Jadi inti yg bisa kita ambil kesimpulannya apa nih pak… Perbandingan performance dengan merk sebelah gmn
SukaSuka
Soal performa cuma menyimpulkan napas lebih panjang saja. Karena soal tenaga pesimis, karena pasti bakalan ada klaim bantahan. Sebelumnya satria juga perkenalannya seperti ini. Di awal awal disebut Suzuki Satria FI jauh lebih unggul powernya, Suzuki juga rilis uji internal juga dimana Satria FI disebut lebih unggul. Balapan pertama juga menang di kelasnya. Namun belakangan muncul berita berita yang mengubur keunggulan itu.
Sampai akhirnya ada dyno yang pakai mesin dyno sama di bengkel beda, tapi hasilnya beda 180 derajat. Yang satu menangkan Sonic, satu lagi menangkan Satria telak.
– Mesin dynonya sama pakai merek DYNOmite, tapi kok hasil dyno Satria kok bisa beda lebih dari 25 persen?
Sesudah itu senyap, nggak ada lagi berita satria unggul.
SukaSuka
Tapi aslinya dyno test yg mana pak yg lebih dipercaya?? ,, Mana yg lebih jujur murni.. tanpa rekayasa
SukaSuka
Kalau melihat hasil perbandingan otomotifnet, maka mesin dyno yang bisa dipercaya adalah yang PNP:
SukaSuka
mantap bener ulasannya…
R15 v3.0 terbaru power unggul dari CBR 150R dan GSX-R150, tapi ternyata bobot Suzuki GSX-R150 masih paling ringan, penasaran pengen icip icip…..
https://otoborn.com/2017/01/23/kejutan-lagi-suzuki-gsx-r150-ternyata-bobot-lebih-ringan-dari-yamaha-r15-v3-0-sekalipun/
SukaSuka
terima kasih
SukaSuka
[…] soal powerband juga penulis sudah menjelaskan betapa unggulnya powerband punya Suzuki GSX-R150. Padahal itu nggak pakai […]
SukaSuka