Power mode ZX25R belum tentu sama dengan riding mode CBR250RR, Kawasaki punya macam macam


Penulis tergelitik dengan postingan bro Kobayogas, disebut dari 2016 sudah ada motor Honda yang pakai power mode, namanya Honda CBR250RR:
Yang Spesial Dan Kurang Spesial Dari Kawasaki Ninja ZX-25R 4 Silinder [Galeri Foto]

2. Power Modes, CBR250RR juga sudah ada sejak 2016 dengan nama riding mode

Terlepas apakah motor ZX25R sudah pantas pakai power mode atau tidak (karena rpm bisa 17 ribu rpm):

Mungkin agak berlebihan bila dibilang yang ada di CBR250RR itu adalah power mode. Masih menjadi tanda tanya apakah power modenya Kawasaki ZX25R itu sama dengan riding modenya Honda CBR250RR. Karena Kawasaki punya banyak macamnya (untuk Honda nggak tahu). Sekalian akan membahas macam macam teknologi power mode dan traction control yang ada pada motor Kawasaki.

Menurut penulis itu yang namanya power mode itu adalah bisa memilih powernya motor. power = tenaga. Jadi tenaganya bisa dikurangi dan ditambahi.

Apa riding mode Honda CBR250RR seperti itu? Tidak. Yang berubah adalah reaksi mesin terhadap betotan gas. Grafiknya seperti ini:

Kasarannya adalah ECU itu memanipulasi betotan gas. Jadi saat mode eco, sudah digas 50% tapi sama ECU dianggap masih 25%. Sehingga sama rider dianggap tenaga jadi makin lemah padahal cuma mainan input throttle saja.

Oleh karena itu kalau di dunia mobil, alat semacam ini disebut throttle response controller.

Jadi populer karena mobil dengan throttle response controller itu sama penyakitnya dengan Honda CBR250RR, respon mesin kagetan atau telat. Mau mulus seperti saat pakai kabel nggak bisa.

Oleh karena itu pemilik Honda CBR250RR perlu bersyukur bahwa motor ada riding modenya, atau sesuai kata bro Kobayogas, nggak wasted:

Untuk motor yang masih pakai kabel sepertinya nggak laku sistem beginian, cuma untuk yang pro?
How the Rev2™ Throttle Works

 

Kawasaki ZX25R katanya sudah pakai fitur power mode, selain juga traction control dan quick shifter. Sayangnya nggak disebut yang modelnya yang mana

Ini beberapa mode yang ada di motor Kawasaki:

KTRC (1-mode)
KTRC (Kawasaki TRaction Control) offers rider reassurance by preventing rear wheel spin on various surfaces.
Sistem traction control yang paling sederhana, hanya untuk mencegah selip saja. Kalau terdeteksi ban selip, tenaga dikurangi. Mengurangi tenaga dilakukan lewat tiga cara, yaitu merubah timing pembakaran, volume bahan bakar dan volume udara masuk. Hasilnya pengendara nggak sadar bahwa ban barusan selip. Tapi diberi tahu lewat respon mesin dibuat berhenti beberapa saat.

Kelihatannya lebih canggih dari XMAX yang sepertinya cuma pakai cara mematikan mesin?

 
S-KTRC
S-KTRC (Sport-Kawasaki TRaction Control) is a racing technology-based predictive traction control system designed to help riders push harder on the racetrack by maximising acceleration.
nambah grip di tikungan
memaksimalkan akselerasi di lintasan lurus
Yang ini traction control balap teknologi WSBK, yang mestinya jauh lebih canggih dari Magneti Marelli yang sekarang dipakai di MotoGP. Bisa memaksimalkan grip pada saat akselerasi dan grip pada saat menikung. Kalau Yamaha pakai ini Rossi dan Vinales pasti nggak mengeluh lagi
 
KTRC (3-mode)
3-Mode KTRC (Kawasaki TRaction Control), Kawasaki’s most advanced traction control system, offers a selection of modes to suit a variety of riding situations, from sport riding to touring.
Yang mode 1 dan 2 itu mode S-KTRC untuk jalan kering sehingga menikung bisa maksimal akselerasinya. Yang Mode 3 itu mode KTRC untuk jalan basah sehingga ban nggak selip saat akselerasi
 
KTRC (3-mode, 9-levels)
9-Mode KTRC (Kawasaki TRaction Control), Kawasaki’s most advanced traction control system, offers both enhanced sport riding performance and the peace of mind to negotiate slippery surfaces with confidence.
Versi paling canggih. Rider makin nggak merasa kalau ada intervensi dari ECU. Prediksi melibatkan pengurangan tenaga juga.
 
Power Modes
Power Mode selection allows engine power delivery to be changed to suit the riding situation.
Memungkinkan motor berjalan tenaga penuh atau 80%. Di mode low, selain tenaga dikurangi, respon mesin juga dirubah lebih halus (throttle response controller).
 
Power Modes (V)
Three selectable Power Modes, including one mode in which power delivery varies according to throttle application.
Memungkinkan pengurangan tenaga tapi di mode mid reaksi mesin dibuat bervariasi. Kalau gas kurang dari separuh tenaga mesin dikurangi, kalau lebih dari separuh tenaga mesin full

Dari yang ada sekarang ini, rasanya nggak ada yang seperti punya Honda CBR250RR yang tanpa mengurangi tenaga (pernah di dyno juga tenaga berkurang sedikit). Entah yang model bagaimana yang akan diterapkan di Kawasaki ZX25R. Barangkali termasuk motor cuma jalan 2 silinder saat mode irit?

Intinya power modenya ZX25R nggak sama dengan riding modenya CBR250RR.

10 respons untuk ‘Power mode ZX25R belum tentu sama dengan riding mode CBR250RR, Kawasaki punya macam macam

  1. Mantap artikelnya om, pencerahan untuk oram awam seperti saya (dan bagi orang yang ngaku-ngaku tahu)
    Ngah ngah ngah

    Suka

  2. itu makhluk salah atau gagal paham aja ane rasa, menyamakan riding mode dengan power mode, padahal jelas2 beda namanya, riding = berkendara, power = tenaga, kalo power mode tentunya harus ada pilihan tenaga yang mau dipake, kalo misalnya power puncak zx 25r kelak adalah 45 HP, mungkin akan ada dua atau tiga pilihan tenaga, misalnya full power ya 45 HP diumbar seluruhnya, Mid power mungkin dibatasi 30 HP saja (setara ninja 250 karbu) lalu Low Power cuma 15-20 HP saja, tentu dalam hal ini yg dibatasi adalah putaran mesinnya, jadi semisal pake yg middle power 30 HP diraih pada katakanlah 12 ribu RPM, berarti throttle di betot sampek mentok mesin juga bakal di limit pada RPM tersebut, mungkin seperti itu, kayak fitur launch control system di superbike terkini, dimana RPM di limit pada 10 ribu RPM saat start walau gas sudah diputer mentok.

    kalo riding mode bener yang berpengaruh adalah respon mesin terhadap pelintiran gas, biasanya kalo agresif motor seringnya jerky atau kayak loncat2, kalo di kebiri, respon mesin malah gak sesuai pelintiran gas, emang feelingnya gak kayak throttle yang masih pake kabel biasa, karna kontrol mesin bisa sepenuhnya sesuai tangan kanan kita, sesuai apa yg dimau.

    Suka

    • Tapi sepertinya banyak yang memang beranggapan riding mode itu nggak beda dengan power mode. Karena memang secara fungsi bisa dianggap sama. Bisa jadi juga rider Indonesia malah menganggap mengurangi tenaga itu haram. Mau jalan di kemacetan, tenaga wajib full. Yang nyeruduk nyeruduk dan over sensitif itu yang dicari.

      Di sisi lain, untuk yang beneran beli dan pake motor harian, kalau tanpa traction control rugi pakai throttle by wire. Karena dari performa nggak jauh berbeda, dari kenyamanan turun drastis.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke sucahyoaji Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.