Mungkin banyak yang nggak sadar bahwa hal yang bisa dibilang sangat sepele bisa menimbulkan schizophrenia, tapi ini yang sayangnya harus penulis amati sendiri terjadi.
Schizophrenia itu adalah penyakit mental, yang lebih dikenal dengan penyakit stress.
Kalau kata dokter / psikolog sih ini karena penderita mengalami kegagalan enzim. Jadi penderita tidak bisa lagi mengeluarkan enzim tertentu.
Soal itu penulis sangat tidak setuju. Karena jelas kenyataan menunjukkan penyebabnya bukan cuma itu.
Mungkin ada yang dari lahir mengalami hal itu. Tapi dari yang penulis amati ada hal lain yang sangat berpengaruh besar, yaitu pola tidur atau kurang tidur.
Satu hal yang pasti terganggu pada situasi lockdown adalah pola tidur. Dari biasanya bangun pagi lalu sekolah atau kerja, terus tiba – tiba jadi nggak punya kegiatan. Karena nggak ada kegiatan jadi buat kebiasaan baru nonton film, internetan atau main game sampai malam. Terus tidur jam 2 atau 3 malam. Yang kemudian keterusan sampai jam 12 siang. Lalu nanti di hari berikutnya makin parah.
Mungkin awalnya nggak terasa. Tapi lama lama kesehatan mental mulai tergannggu. Konsentrasi jadi buyar. Jadi sering ngomong sendiri. Jadi sering overreacting / berlebihan responnya. Bisa emosian. Bisa akhirnya jadi berhalusinasi atau dengan bisikan bisikan.
Dalam kondisi tersebut sudah mendekati situasi yang sulit kembali sehat. Dan kondisi ini sudah masuk dalam gangguang psikologis.
Solusinya apa?
Tidur. Kalau ke dokter atau psikolog pasti diberi obat tidur. Karena memang butuhnya tidur. Tapi penulis sarankan JANGAN pakai obat tidur. Mungkin bisa tidur tapi efek sampingnya juga besar. Kalau sampai ketergantungan di belakangan hari bakal nggak ada bedanya.
Kalau sudah taraf begini bakal sulit untuk tidur. Repotnya kalau di rumah sudah nggak ada yang ditakuti. Bisa dipastikan nggak akan sembuh. Di kondisi seperti ini pasti psikolognya bilang kelenjar hormonnya sudah rusak. Akan lebih baik bila di rumah masih ada yang bisa membuat penderita menurut.
Dalam kondisi parah biasanya tidur malam lebih awal akan sangat sulit. Walau capek sulit tidur. Walau mengantuk atau menguap sulit tidur. Kalau disambi dengar mp3 maka walau tidur tapi tidurnya nggak maksimal. Karena begitu mp3 atau tv mati langsung bangun. Ini artinya otak masih kerja. Alias tidak pulas / tidak istirahat.
Kalau bisa upayakan jam 8 malam sudah tidur. Maksimal jam 9. Kalau jam 10 biasanya sudah telat. Tidur siang boleh. Asal jangan lama lama.
Olahraga kadang tidak membantu. Tapi membiasakan kena sinar matahari pagi bisa membantu.
Jangan biasakan terlalu lama main hp, lihat tv atau main komputer. Batasi waktunya. Karena bisa tidak terasa maka nonton atau main terlalu lama.
Usahakan jangan makan malam atau minum minuman manis mendekati waktu tidur, jadi nggak bisa tidur. Lapar atau tidak, usahakan makan sebelum jam 7. Jangan makan yang bikin sakit perut.
Bila kesulitan tidur, maka bisa coba mandi dulu yang cukup lama. Menyirami air dari kepala. sesudah itu minum susu hangat (tidak manis). Perhatikan perlunya pakai selimut atau tidak. Kalau bisa pakai AC.
Jauhkan hp, tv, komputer atau peralatan listrik dari kamar tidur kalau bisa. Minim jangan tidur dekat atau di atas kabel listrik.
Yang pakai batu akik, bio pendant, orgonite, dst lepas dan letakkan di luar kamar. Bisa jadi itu bikin sulit tidur.
btw, hal ini yang membuat penulis meneliti dan mengembangkan stingo zapper dan cemenite. Cara penulis pakai keduanya juga. Banyak yang pakai cemenite yang mengaku terbantu tidurnya.
Referensi hadis:
Tidur Ala Nabi, Selain Sehat juga Berkah!
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari)
Nabi Muhammad Tidur Malam Jam Berapa?
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam, lalu shalat. (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1146 dan Muslim, no. 739]
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)
Ibnu Baththal rahimahullah menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 3:278, Asy-Syamilah)
Tidur Siang Dianjurkan dalam Islam, Ini Manfaatnya dalam Tinjauan Medis
“Tidur sejenaklah kamu sekalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak” (HR. Abu Nu’aim).
“Kami bersegera datang ke masjid untuk menanti pelaksanaan shalat Jum’at dan kami qailulah (tidur siang) setelah shalat Jum’at.” (HR. Bukhari)
hati2 lama2 mental mager saat lockdown bisa jadi habit lho..
Kalo kata prof. Michio kaku.. kamu tidak perlu berusaha keras berubah, cukup membiasakan diri selama 40 hari maka secara otomatis kamu akan terpola..
SukaSuka
Iya, terutama anak anak yang masih sekolah. Bisa bisa nggak semangat sekolah.
SukaSuka