Gambaran jelas hubungan suhu dengan kekentalan oli, mengapa rekomendasi pabrik itu ngawur


Satu hal yang sering sekali dilupakan orang adalah bahwa oli itu makin panas makin encer.
A comparison of viscosity between different oils at the temperature of the moving parts.

Sebenarnya banyak yang sudah tahu fenomena fisika ini. Tapi banyak yang tidak tahu implikasinya. Banyak yang tidak paham konsekuensinya.

Kita pergunakan saja contoh Honda yang memaksakan pakai oli encer untuk seluruh dunia:
Ketika janji pakai oli encer Honda tidak sesuai dengan kenyataan

Honda menyimpulkan itu dari uji berikut ini:

Tidak dijelaskan itu ujinya di mana, kapan atau dalam kondisi mesin seperti apa. Tapi kita anggap saja itu dilakukan di Tokyo yang suhu rata ratanya antara 6-27°C. Kita asumsikan bahwa sebelum diuji, motor hanya dipanasi sebentar, sehingga suhu mesin anggap saja 80°C.

Sayangnya penulis tidak punya grafik yang ada 10W30nya. Anggap saja ini diwakili oleh 5W30.

Diperlihatkan di grafik bahwa pada suhu mendekati 80°C, kekentalan oli 5W30 sekitar 18 cSt. Terlihat bahwa di suhu tersebut oli dengan SAE 10W40 punya kekentalan sekitar 25 xSt. SAE 20W50 punya kekentalan sekitar 34 cSt.

Lalu ada skenario lain. Ada bapak yang tempat tinggalnya nggak di tokyo tapi di Indonesia, mengantar anak sekolah pagi pagi yang jaraknya 10 km. Di 5 km kena macet sedikit. Anggap saja suhu mesinnya 100 derajat celcius karena suhu sekitar masih lumayan dingin. Apa yang terjadi? Oli dengan SAE 5W30 punya kekentalan sekitar 12 cSt. 10W40 punya kekentalan sekitar 15 cSt. 20W50 punya kekentalan 19 cSt.

Siangnya kakaknya yang menjemput. Hobinya kebut kebutan. Tapi sayang di 5km kena macet parah karena sudah siang. Anggap saja suhu mesin 115 derajat celcius karena selain macet macetan, kondisinya siang panas panas.

Di suhu ini kekentalan 5W30 adalah 8 cSt. 10W40 adalah 10,5 cSt. 20W50 adalah 13 cSt.

Perhatikan bahwa di suhu mesin 115 derajat celcius, kekentalan oli SAE 20W50 sudah jauh lebih encer daripada kekentalan 5W30 di suhu 80 derajat celcius. Perhatikan juga bahwa perlindungan oli juga dipengaruhi kekentalan. Artinya, perlindungan yang diberikan oleh oli 20W50 di suhu 115 derajat bakal kalah dengan perlindungan yang diberikan oleh oli 5W30 di suhu 80 derajat. Untuk bisa memberikan perlindungan yang sama, kita harus menggunakan oli lebih kental.

Semoga jelas bahwa suhu ruang oli yang berbeda membutuhkan kekentalan oli yang berbeda pula. Kalau mesin sering dingin, maka lebih sip pakai oli encer. Kalau mesin sering overheat, maka lebih sip pakai oli kental (juga butuh oli yang lebih tahan panas).

Nah maunya pabrikan, kita disuruh menggunakan kekentalan 10W30 di saat apapun juga. Masih dianggap anjuran yang perlu dituruti?

25 respons untuk ‘Gambaran jelas hubungan suhu dengan kekentalan oli, mengapa rekomendasi pabrik itu ngawur

  1. Dan ini jelas bertentangan dengan prinsipnya “Suhu Oli”, dimana oli makin encer = makin enteng, mesin kasar urusan belakangan. Dulu saya sering lihat di grup oli, yang pakai SAE 40/50 di motor Honda pasti kena bully termasuk saya juga, hahaha. Pengguna Honda pasti disuruh pakai SAE xxW-30 atau dibawahnya, padahal dari pengalaman saya punya ketiga merk motor Jepang, yang paling cocok dengan daerah panas seperti tempat tinggal saya ya SAE xxW-40 atau diatasnya.

    Suka

    • iya betul. Entah mengapa kalau di grup oli tidak dipertimbangkan pengaruh suhu sekitar ke keenceran oli. Iya, antara kasar disuruh diabaikan atau dianggap untuk bisa dengar kasarnya suara mesin butuh telinga dewa.

      Suka

  2. di indonesia itu kalo suhu mesin sudah panas untuk motor minimal saenya 40 deh selama make, dibawah itu udah berat kerja mesinnya

    Suka

  3. Prof. Minta rekomendasi merk oli /bahan yg bagus untuk inreyen motor baru dong Tentu beserta keterangan/data ala kupas motor 🤗

    Suka

  4. Saya pengguna Scoopy 2016 di Denpasar Bali, nyoba ganti oli mesran super 20w50+migor motor scoopy jadi senyap dan halus mesinnya. Apalagi kalau dipakai ngebut sampai mentok topspeed juga getaran mesin tetep halus. Tau sendiri kn panasnya di Bali plus deket pantai juga. Ditambah pro capacitor di selang bensin dan kabel busi juga mesin bisa tambah halus dan irit 😁👍👍

    Suka

  5. Kenyataan nya bukan yg seperti bro ceritakan…. mau di indonesia mau di jepang, mau di kutub pun…. ketika mesin bekerja maka suhu yg dicapai mesin adalah hampir sama! Ingat mesin mesin adalah sumber panas utama, dan suhu lingkungan adalah sumber panas pendukung. Memang benar ketika mesin mati maka suhu lingkungan yang berperan besar. Seandainya mesin anda mencapai suhu 115°C di siang hari Surabaya, maka dipastikan maka air radiator anda akan habis. Karena rata2 penguapan air radiator di suhu 105-110°C. Bagaimana dengan pengaruh suhu lingkungan dan panas mesin dalam hal ini pada motor berpendingin udara? Suhu lingkungan berpengaruh pada seberapa cepat mesin mencapai suhu lingkungan ketika mesin di matikan dan seberapa lama mesin sebelum mengalami overheat ketika mesin kena macet. Gitu dulu bro, semoga tercerahkan.

    Suka

    • Punya data suhu oli mesin (bukan suhu mesin) kalau mesin jalan di kutub bro? Soalnya saya pernah baca (sayang hilang linknya), di musim dingin cuma sampai 60 derajat saja.

      Setahu saya munculnya oli multigrade itu adalah biar olinya tidak terlalu kental saat mesin dinyalakan. Kalau mesin masih dingin, kok rasanya di kutub bakal lebih dingin daripada di surabaya.

      Suka

  6. om,,minta rekomendasi SAE oli buat mobil saya dong. Altis tua tahun 2001. selama ini pakai SAE 10W40 fastron techno. apakah aman pakai oli single grade seperti mesran SAE40?
    atau harus tetap pakai multigrade seperti selama ini?
    pemakaian paling hanya keluar seminggu sekali di week end dan jarang sekali keluar kota.

    Suka

  7. bagaimana dengan anggapan bahwa oli encer dibutuhkan karena celah mesin motor2 keluaran terbaru masih sangat rapat agar oli lebih mudah melumasi setiap celah. yang mungkin hal itu tidak bisa dilakukan oleh oli yang lebih kental.

    Suka

    • serapat2 nya buatan manusia seberapa rapat memang,…jika di amati detail celah nya masi ada,lurd….benda cair sifatnya mengalir,ndak ada yg namanya benda cair yg tdk mengalir..faktanya oli encer memang mudah mengalir,mudah melumasi tapi tdk dengan melindungi,sifat nya yg cepat mengalir justru membuat oli tersebut tidak bisa melindungi part dgn baik..efeknya bnyak part misal gigi mesin yg rawan kegerus krn bersinggungan terus tanpa perlindungan lapisan oli..

      Suka

    • Yang sering diabaikan orang itu adalah seberapa banyak sih beda kekentalan oli kental dan oli encer? Selama ini asumsinya kalau oli encer itu mudah banget, kalau oli kental itu sulit banget, membandingkan air dengan madu. Padahal aslinya tidak sebesar itu bedanya.

      Dan celah yang dimaksud juga tidak jelas celah yang mana. Karena rasanya bagian yang sangat mementingkan pelumas juga tetap ada toleransinya. Apalagi celah piston dan silinder. Dari tuner modern saja kalau blok aluminum katanya harus lebih dari 0,4 mm.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Asep Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.