Suzuki keluar MotoGP? Saat tepat, memang apa yang bisa diberikan Dorna?


Jadi sudah jelas bahwa Suzuki ingin keluar dari MotoGP:

Bahkan dari Dorna pun sudah mengeluarkan ancaman soal pelanggaran kontrak bila Suzuki keluar dari MotoGP:
Statement from Dorna Sports regarding Suzuki

Menyusul rumor terbaru Suzuki meninggalkan MotoGP™ pada akhir 2022, Dorna Sports secara resmi menghubungi pabrik untuk mengingatkan mereka bahwa kondisi kontrak mereka untuk balapan di MotoGP™ tidak memungkinkan mereka mengambil keputusan ini secara sepihak.

Spekulasinya Suzuki mengalami krisis keuangan. Banyak alasan, mulai dari model yang nggak uptodate, orang malas beli motor karena harga bensin naik, sampai soal markup uji emisi. Penulis juga baru sadar bahwa motor Suzuki itu minim sponsor, cuma dari Ecstar yang sebenarnya bagian dari Suzuki juga. Entah terlalu pilih pilih atau memang nggak ada yang tertarik?

Tapi di sisi lain, Suzuki keluar dari MotoGP saat ini bisa dibilang tepat karena Suzuki keluar dalam kondisi motor yang kompetitif. Motornya kalah kencang juga karena terkendala faktor ECU yang dipaksa Dorna pakai Magneti Marelli. Dari sisi desain suspensi dan rangka, jelas motor Suzuki sudah menunjukkan keunggulannya.

Direksinya Suzuki juga wajar ingin Suzuki keluar dari MotoGP karena memang apa sih yang bisa didapat Suzuki dari MotoGP atau Dorna? Bicara soal penjualan motor, walau motor/pembalapnya kompetitif, tapi tetap tidak banyak membantu penjualan, minim kalau kita bicara di Indonesia. Bandit saja sampai dimatikan dini. Yang laku dan populer malah Nex2. Jauh banget dari MotoGP.

MotoGP juga tidak bisa dipergunakan untuk mengembangkan motor. Banyak yang dibatasi atau harus sangat spesifik. Yang kelihatan mata sih adalah soal ECU. Motor Kawasaki punya ECU yang sangat ok karena mereka bisa mengembangkan ECU di WSBK. Honda yang aktif di MotoGP terbukti lemah di ECU di motor jalanan / WSBK. Suzuki tentunya juga ingin mengembangkan ECU juga, dan Dorna tidak memberikan peluang untukitu.

Lalu soal ban. Ban di MotoGP itu terlalu spesifik. Dibuat sangat lengket, nggak tahan lama dan nggak simetris. Jauh banget dari motor jalanan. Padahal ban ini penting. Beberapa kali kita mendengar keluhan pembalap bahwa rangka motor tidak cocok dengan ban yang baru. Jadi mau tidak mau pengembangan rangka didikte oleh ban. Oleh karena itu desain motor untuk MotoGP butuh desain yang sangat berbeda dari motor jalanan. Intinya Suzuki tidak bisa menggunakan MotoGP untuk desain rangkanya.

Lalu mekanisme untuk merubah ketinggian motor, baik depan atau belakang. Masa ya motor harian mau diberi modifikasi seperti itu? malah bisa bisa bikin motor makin berbahaya karena reliabilitas diragukan. Lha wong yang di MotoGP saja beberapa kali terjadi sistem ini bermasalah.

Untuk soal Aero, sekarang sih trendnya motor jalanan diberi winglet juga. Tapi entah apa sistem ini cocok untuk motor jalanan karena sistem aero juga memberikan efek samping, seperti misalnya beloknya jadi berat di tangan.

Yang jelas MotoGP bukan tempat yang tepat untuk pengembangan motor jalanan. Bedanya terlalu banyak. Dan ini pula yang jadi alasan Kawasaki keluar dari MotoGP dan malas balik lagi. Selain juga karena butuh keluar uang banyak.

Tentu Dornanya menampik rumor tersebut dengan mengatakan sebagai berikut, yang intinya bilang banyak yang tertarik ingin masuk ke MotoGP:

Dorna terus menerima minat tingkat tinggi dari sejumlah pabrik resmi dan Tim Independen yang ingin bergabung dengan grid MotoGP™ karena olahraga ini terus menjadi contoh global persaingan ketat, inovasi dan hiburan, menjangkau ratusan juta penggemar di seluruh dunia. dunia.

28 respons untuk ‘Suzuki keluar MotoGP? Saat tepat, memang apa yang bisa diberikan Dorna?

  1. Jadi ingat 2004an waktu Rossi masuk ke yamaha dan menang, menang lagi
    Sejak itu nama yamahe (di indo) terangkat, penjualan menyalip suzi jadi no.2 (sejak saat itu suzi me-lemas sampe sekarang) bahkan sempat ke 1 saling sodok dengan honde, didukung inovasi sama iklan Komeng series yg melegenda
    2010an Rossi melemah, yamahe indo ikut lemas sampe skrg, tetap rangking 2 tapi secara quantity jauuh
    Itulah efek balap (diluar masalah intern MotoGP) ke penjualan di indo, begitu juga (lagi² kok pas ya) naiknya Markes linier penjualan honde dlm negeri
    Entah dekade selanjutnya 😁

    Suka

  2. Jangan – jangan berimbas pada pabrikan lain dimana saat pandemi banyak sektor usaha yang lesu penjualannya mungkin termasuk sponsor.
    Mending ke WSBK saja, sejalan dengan pengembangan produk yang dijual. MotoGP cuma prototipe yang sulit dijadikan motor harian.

    Suka

  3. Sujuki ini mau ke arah mana sebetulnya…di motojipi mau keluar isunya ke WSBK nyatanya belum ada kejelasan…keluhan konsumen soal design ngga di dengerin…mungkin ini karma sujuki

    Suka

  4. Padahal waktu jamannya 2tak 500cc Suzuki terbilang all out, bahkan ga segan untuk merekrut mekanik kawakan bekas HRC ( Stuart Shenton ) lalu kemudian ex Yamaha Robert ( Warren Willing ). Yg malah era 4tak tahun 2000an malah rada kurang greget, gegara sombong pas petingginya bilang teknologi 4tak Suzuki lebih hebat dari Honda…

    Suka

      • Ya, alasannya kenapa petinggi Hamamatsu Suzuki bilang seperti itu mengacu pada penjualan GSX lebih laris dari CBR nya Honda. Yg kedengerannya kurang begitu nyambung klo penjualan motor massal di sangkut pautkan sama kemajuan teknologi prototype 4tak sekelas MotoGP. Sikap anti masukan seperti itu yg buat Warren Willing yg tadinya niat join ke proyek GSV R akhirnya batal gabung. Padahal Kenny Robert Jr. bisa di juara di era Biaggi sama Rossi muda ya berkat sumbangsih Willing juga..

        Suka

        • wah baru tahu soal itu, terima kasih infonya. Sikap Suzuki itu sepertinya khas Jepang ya? Anti masukan juga terjadi di tim Yamaha sampai baru baru ini.

          Suka

  5. karena kabar ini sifatnya toba tiba dan mendadak, ada isu yg mengatakan bahwa mundurnya suzuki dari gp ini adalah “sebagai persiapan awal” untuk menghadapi persidangan kasus mesin diesel di benua eropa yg dikatakan pakai alat manipulator uji emisi kayak VW dulu supaya lolos uji emisi, yg dikabarkan denda yg harus dibayar sangat sangatlah besar, maka supaya perusahaan gak bangkrut salah satu caranya ya menarik diri daei segala aktifitas keikutsertaan di ajang motogp, alias motogp nya dikorbankan gitu. tapi benar tidaknya masih belum tau

    Suka

    • Iya ya. bisa jadi seperti itu. Tapi kalau benar begitu maka tindakan yang dianggaop “beresiko” bakal dikurangi juga, salah satunya mendatangkan motor matik klasik ke Indonesia….

      Suka

  6. Mohon maaf lahir & Bathin Pak Cahyo, jg pengunjung blog ini 🙏

    Sepemikiran pak, tp takutnya domino effect bisa ke penjualan jg. Yg kerasa kecewa yg baru beli Gsxr warna biru motogp, eh ada berita bakal cabut 😁.

    Suka

  7. Menurutku yg namanya prototipe ya tidak usah ada batasan untuk menunjukkan keunggulan pabrikan masing-masing, sejak moto GP banyak batasan harus pakai ban inilah, ecu itulah aku udah malas ngikutin motogp,, kalau ada batasan seperti itu gimana teknologi mau maju jauh, teknologi melompat jauh jika ada perang… perang prototipe kok ada aturan….

    Suka

    • bro, dilakukan pembatasan bukan tanpa alasan, kalau ngga dibatasi maka motor yg paling sering menguasai juara motoGP adalah motor dari brand Sultan saja, brand sultan yg punya modal, SDM yg melimpah akan bisa melakukan apasaja inovasi teknologi sejauh ilmu pengetahuan dan modal yg mereka punyai, sedangkan untuk brand yg jualannya cuma ngandelin metic atau moge prestige saja gak akan mampu untuk bersaing sejajar dg pabrikan sultan, mungkin bisa mengejar tetapi ketika bisa dikejar teknologinya, yg dikejar sudah selangkah dua langkah didepan, perlu effort lagi, untuk itulah pembatasan dilakukan, tentu paham apa korelasinya!

      Suka

      • Pembatasan oke, seperti pembatasan mesin dan biaya pengembangan seperti di F1

        Tapi yang terjadi di motogp gak cuma pembatasan, tapi juga pengaturan dan keberpihakan

        Ketika pengembangan ECU dibatasi tapi pengembangan winglet yang biayanya jauh lebih besar dari ECU tidak dibatasi

        Suka

      • Yang jadi masalah adalah ketika teknologi motor jalanan jauh lebih canggih daripada mnotor prototipe. ECU lebih canggih, ABS lebih canggih, bahkan sampai ada motor yang wingletnya bisa diatur ECU. Bisa dibilang teknologi motogp sudah ketinggalan beberapa generasi.

        Suka

  8. Sama moge nya kenceng nya 11-12 san tampak nya telah ada deal antar pabrikan jpg siapa yang juaranya mirip kartel di indonesia waktu itu hnd ymh

    Suka

  9. wah jadi kurang seru deh, suzuki ecstar paling ngejreng, eye-catching warnanya. lagian menurutku MotoGP itu udah kurang seru, mulai dari Dorna nya yg italiano banget, komengtatornya bawel berisik banget. sama udah terlalu monoton, jadi spek2nya terlalu dibatesin

    Suka

      • IMHO : persiapan EV global. Yamaha motogp beberapa tahun terakhir juga sebenarnya mirip, namun dengan cara berbeda, pengembangan motor sepertinya dihemat, untuk persiapan pengembangan EV, bahkan input dari ridernya cuma sedikit yg dituruti.

        Suka

        • Entah ya, akhir masa Rossi, ketahuan bahwa Yamaha itu polanya tertutup sekali pengembangan antar departemen. Dan mulai terbuka di akhir akhir, walau sekarang rasanya balik tertutup lagi.

          Suka

  10. […] Cuma memang crash yang bikin Marc hancur pertama kali lebih ke faktor ketidak mampuan ECU mengendalikan akselerasi. Yang memang sudah karakteristik dari teknologi kuno yang dipergunakan. – Lho, ECU RC213V-S kok dibilang lebih inferior daripada versi MotoGP? Terbalik! – Banyaknya rider berjatuhan di Valencia bukti teknologi MotoGP sudah ketinggalan jaman – Suzuki keluar MotoGP? Saat tepat, memang apa yang bisa diberikan Dorna? […]

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Chopper Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.