Safety Riding: Sistem CBS Combi Brake System Honda PCX 150 ada delay springnya biar lebih aman roda depan nggak ngerem duluan .


Memang “ono rego ono rupo”, barang mahal pasti ada bedanya. Selama ini yang menjadi keluhan penulis terhadap sistem combi brake murahan di Honda Beat, Vario, dst adalah bila pada saat tuas rem kiri (CBS) ditekan, maka tuas rem kanan langsung juga ketarik. Dan parahnya, karena rem cakram lebih sensitif, maka rem depan dulu yang kerja duluan. Padahal rem depan aktif lebih dulu itu berbahaya.

Penulis baru nemu hari ini bahwa sistem combi brake yang beneran itu nggak begitu. Informasi tersebut bahkan diposting di website Honda Internasional


Sebelumnya informasi cara kerja sistem rem CBS di Honda PCX cuma penulis dapat lewat postingan kobayogas.com:
Modifikasi: Pasang Parking Brake Lock Pada Honda PCX, Tunggu Dulu…

ME: “CBS (Combined Brake System) milik Honda PCX itu sistemnya hidraulis mas, bukan kabel sling lagi. Mas pasti tidak merasakan tuas rem kanan ikut tertarik ketika rem belakang aktif kan? Itu karena kinerjanya sudah hidraulis. Nah jika memasang PBL dan ketika PBL diaktifkan, si piston pada servo CBS terus menerus aktif. Akibatnya lama kelamaan sering aus, akibatnya CBS nya tidak berfungsi.

Perhatikan bahwa di motor Honda PCX 150, menarik rem kiri tidak ikut menarik rem kanan. Sementara itu sistem combi brake murahan yang ada di Honda Beat ESP (juga pada CBS Honda matik lokal yang lain) kalau rem kiri di tekan ya yang kanan juga ikut ketarik.
Kumpulan informasi cara kerja combi brake system motor matik Honda dan caranya agar bisa lebih aman, 15 April 2017

Berikut videonya, karena sistem CBS penulis sudah dirusak, maka saat menarik tuas rem kiri maka sangkutan tidak bisa lagi menarik tuas rem kanan. Aslinya bisa.

 

Dari sisi desain dan komponen sistem CBS di Honda PCX juga berbeda dari yang ada di sistem CBS murahan seperti yang diterapkan di Vario, dll (bisa dilihat di link barusan). Punya Honda PCX itu sebagai berikut, pakai 3 kaliper, dimana satu kaliper khusus untuk combi brake:

 

Dan ternyata dari informasi nemu hari ini, bedanya tidak cuma itu saja, penjelasan yang berikut ini yang menurut penulis lebih penting:
The Little Scooter That Now Can

The PCX again employs Honda’s sophisticated Combined Braking System (CBS). What that means is, when you grab the front-brake lever, it activates just the 220mm front disc, but when you apply the rear brake lever (what would normally be a clutch lever on standard motorcycles), it activates both the front disc and rear drum brake simultaneously, though a delay spring prevents the front disc from actuating prior to the rear brake, pretty much eliminating accidental front-end locking and, often times, resulting washouts.

Dikatakan bahwa di sistem combi brake Honda PCX, ada mekanisme jeda yang mencegah rem depan bekerja duluan, sehingga ini akan menghilangkan resiko ban depan terkunci yang sering kali jadi penyebab ndelosor.

Mechanical and Hydraulic Linked Brakes

Only the rear brake is activated by the equalizer when the rear brake lever is squeezed lightly. When the rear brake lever is squeezed hard it activates the rear drum brake and the secondary master cylinder. This secondary master cylinder controls the middle piston of the front brake caliper so both the front and rear wheels will be braked when the rear brake lever is squeezed hard.

Dikatakan bahwa saat tuas rem belakang masih ditekan pelan maka hanya rem belakang yang aktif. Bila tuas rem belakang ditekan kuat maka rem depan akan aktif juga.

Ternyata motor matik Suzuki Burgman juga ada delay valvenya:
I’ve read and watched a couple of reviews of the Burgman 400 which stated that they came with linked brakes.

I think the pre 2007 had the linked brakes, but for the newer ones they don’t. Linked brakes in some cases can cause the front wheel to skid, some of the systems have a pressure valve that will engage the front wheel when the brake lever is pulled hard but others are not. Even though if there was sand at your corner you should be worry and brake erlier because of that liked brake. (Not all new inventions are perfect)

On the pre-’07 400 this was accomplished by having the rear master cylinder feed what Suzuki calls a Delay Valve, which I found to be a spring loaded spool valve. The valve permits initial pressure to pass to the rear caliper only, and then as the pressure builds and overcome’s the valve’s spring the spool shifts, and pressure is applied to both the rear and the front caliper’s “linked” piston.

Dikatakan bahwa di burgman sebelum 2007 dilengkapi linked brake, yang lebih baru tidak. Linked brake terkadang bisa menyebabkan ban depan selip. Ada sistem yang dilengkapi katup tekanan sehingga hanya mengaktifkan rem depan bila tuas rem ditekan keras, tapi ada juga yang tidak. Keberadaan linked brake membuat kita harus berhati hati dan mengerem lebih awal jaga jaga ada pasir di tikungan.

Di burgman 400 sebelum 2007 linked brake dilengkapi dengan master silinder belakang yang disebut delay valve, yang berupa spool valve dengan per. Pada saat awal ditekan katup hanya akan melewatkan aliran hidrolis ke rem belakang saja, pada saat tekanan bertambah dan melebihi per katup maka spool akan pindah dan aliran hidrolis akan dialirkan ke depan juga.

Moge Honda menggunakan sistem delay valve untuk memastikan bahwa yang bekerja adalah rem belakang duluan:
Honda CBR 250R pakai Combined ABS, teknologi pengereman tercanggihnya Honda

 

Informasi tersebut menunjukkan bahwa sistem CBS murahan yang diterapkan di Honda Varion, Beat, Scoopy, dst itu nggak aman, karena memungkinkan roda depan aktif dulu dan ngelock, yang bisa menyebabkan jatuh celaka.

Pantas bro kobayogas santai santai saja bila motor Honda PCXnya yang dilengkapi CBS dipakai istri. Karena memang sudah didesain agar rem depan tidak aktif duluan, sehingga tidak ada resiko ban depan ngelock saat pakai CBS.

Sementara itu penulis selalu khawatir setelah mengetahui ngawurnya desain sistem CBS murahan yang diterapkan di Honda Beat ESP. Istri penulis juga pernah jatuh pada saat motor dipakai mengerem saat jalan pelan, waktu itu juga sedang bersama anak, apa nggak miris? Untung sistem CBS nya bisa dirusak dengan mudah sehingga sekarang jadi jauh lebih aman CBS nya nggak fungsi.

Mungkin karena di Indonesia itu CBSnya yang bekerja rem depan dulu (yang dibilang Honda internasional bisa bikin ndelosor), maka instruktur safety riding Honda Indonesia mengajarkan mengerem mendadak itu pakai rem depan dulu:
Begini Tips Cara Ngerem Mendadak Tapi Gak Bikin Ngesot, 20 Mei 2017

Johanes Lucky, chief instructor safety riding PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan “Cara melakukan pengereman mendadak yang tepat itu, tutup gas dengan cepat, kemudian tarik rem depan, kemudian injak rem belakang.”

Kalau demo pengereman CBS murahan juga pakai cara “cerdik”. Yang sering didemokan adalah pengereman belakang antara motor yang dilengkapi CBS dan yang tidak dilengkapi CBS. Nggak pernah ada demo perbandingan demo pengereman menyeluruh antara yang CBS dan yang tidak. Kalau demo pengereman ekstrem saat acara safety riding pun yang dipakai adalah motor sport.

Coba deh sekali sekali didemokan cara pengereman mendadak yang “tepat” ala Honda Indonesia pakai motor dengan sistem CBS murahan seperti di Honda Vario dan Beat.

Oleh beberapa blogger atau pembaca, soal CBS murahan berbahaya ini penulis dianggap mengada ada, tapi postingan di Honda internasional membuktikan bahwa Honda Internasional pun tahu bahayanya kalau rem depan aktif duluan. Yang jadi masalah, mengapa kok blogger dan pembaca ada yang nggak tahu?

29 respons untuk ‘Safety Riding: Sistem CBS Combi Brake System Honda PCX 150 ada delay springnya biar lebih aman roda depan nggak ngerem duluan .

  1. mereka sbnarnya tau itu,,
    cm gk enak aja(U know what I mean), atau gk ya cm bela merk motor kesayangan aja,,
    saya jg punya honda,,aq punya verza,varioLED,beat esp,,,
    verza rantai kemrosak kayak blender,,
    varioLED lampu belakang sering mati,skok depan ceklok2,,
    beat lebih parah…buanyak msalah..
    malah vegaR sama spin yg buat krja berat ttp enak,,
    untung semua sdah aq akali,,
    kasihan orng awam yg gk ngrti motor,,cm asal pakai aja,,ya sudah suara mesin gk karuan,cat pudar,skok glodak2.

    Suka

  2. Emang kalau kualitas AHM seperti Honda Thailand atau Internasional, harganya jadi terkerek sangat tinggi? Atau memang kejar modal dikit untung banyak AHM ini (untuk kelas entry levelnya)? Atau karena produksi banyak jadi direndahkan saja qualitynya, ah semakin ga paham.

    Suka

    • Iya, pabrik lain juga bisa kualitas lebih tinggi tapi harga lebih murah. Dengan alasan produksinya kejar tayang, pengecekan akhir produk atau penggarapannya juga nggak bagus.

      Suka

  3. Ini baru makjleb… Jelas bgt tertulis di situs honda internasional gitu…Gak tau tuh, jika AHM produksi PCX lokal apa bakal kyk vario dan beat ya?

    Suka

  4. kebetulan juga punya honda beat langsiran 2016 dan combi brakenya udah gw rusak pake lepas pin di tuas rem sblah kanan karena bikin feel ngerem gak enak pake CBS, soalnya gak pakem juga, abis dirusak ternyata masih terkendala rem cakram yang dirasa kurang pakem dibanding motor vixion gw, jadinya nyari2 gimana bikin pakém ñ empuk tuh rem cakram, akhirnya dapet kanvas non ori hrg 15 rbuan, skg jd empuk n pakem mirip2 yamaha jdnya, mayan lahhh

    Suka

    • terima kasih sharingnya. Wah, bisa terasa kurang pakem juga ya, saya waktu uji ngerem masih terasa pakem, masih bisa buat roda depan bunyi. Tapi sip triknya.

      Iya, CBS bikin feel rem jadi nggak enak.

      Suka

      • satu lagi, selain gak pakem tuh rasanya keras kalau ngerem pake rem depan, mesti kasih effort lebih itu aja rasanya masih nggeloyor kalo kondisi agak kenceng, jadi agak ngeri, apalagi motor dipake istri tiap hari kalo di motor gw yg vixion kan pake 2 jari aja udah ngerem pakem empuk lg…ngrasa lebih safety

        Suka

  5. “Oleh beberapa blogger atau pembaca, soal CBS murahan berbahaya ini penulis dianggap mengada ada, tapi postingan di Honda internasional membuktikan bahwa Honda Internasional pun tahu bahayanya kalau rem depan aktif duluan. Yang jadi masalah, mengapa kok blogger dan pembaca ada yang nggak tahu?”

    ALASANNYA :
    Karena mereka terutama para Blogger tersebut memang sudah terafiliasi dengan Pabrikan yang bersangkutan (Honda), dimana wujud afiliasi tersebut yg terlihat mata adalah dengan banyaknya banner Iklan dari pabrikan yg bersangkutan, seringnya diundang test ride atau meliput acara kejuaraan balap One Make Race didaerah, semua itu tentu saja pasti ada biaya akomodasinya, tiket pesawat, biaya hotel, dsb. Tentu Tidak mungkin bukan bagi kita untuk nulis artikel yg bersifat/berbau negatif/menjelekkan pabrikan yg sudah sudi memberikan segala sarana dan prasarana tersebut?
    Masak iya misal abis diundang test Ride CRF250 Rally udah dapet beragam fasilitas, sarana dan prasarana (PLUS GOODIE BAG) lantas beberapa waktu kemudian nulis “SYSTEM COMBI BRAKE MURAHAN DARI HONDA BEAT DAN VARIO SERIES ITU BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN PENGENDARA”? apa ngga murka ntar tuh pabrikan, ekekekek…. XD

    Disukai oleh 1 orang

    • ha ha, bisa saja begitu. Bisa nggak berani, bisa saja sungkan atau nggak enak bahas kelemahan sponsor. Postingan saya soal CBS bahaya juga pernah di delete di suatu blog. Atau bisa saja semua ilmu yang didapat dari sumber dianggap pasti benar.

      Disukai oleh 1 orang

      • Apa bisa di bilang “Ewuh Pakewuh” ya? Tapi jd makin terlihat hebatnya marketing ATPM, efektif jg he..he.. ✌

        Suka

          • Soal bikin acara yg merangkul para blogger, menjadi inget pas dulu ada pembentukan komunitas Blogger otongmotip Kota Jogjakarta dan sekitarnya itu yang di sokong oleh Pabrikan Honda, jadi Honda memfasilitasi/mewadahi atau apalah dalam terbentuknya komunitas tersebut, sehingga bisa di tebak isi dari artikel bloggernya nggak mutu semuanya, tidak kritis, dan selalu condong ke pabrikan Honda, bahkan ada pula yang nulis artikel itu berdasarkan info yg dikasih dari pihak Honda melalui Email yg masuk ke email pribadi bloggernya, bahkan ada juga postingan artikel yang sifatnya memojokkan pabrikan Honda lantas artikel tersebut di hapus.

            Suka

            • Iya, berita dari pabrikan bisa cepat dapat, tapi nggak enaknya semua orang beritanya sama dan jadi tidak bisa membuka semua.

              Jadi berpikir apakah mereka dapat jatah artikel wajib ya?

              Suka

      • masih ingat dengan statement Pak Abidin selaku petingginya Yamaha yg katanya mengelak untuk mengakui bahwa motor spyshot yg diparkir di Salah satu SPBU adalah Vixion yg baru dengan mengatakan bahwa motor tersebut adlaah hasil modifikaasi petugas SPBU, itu buntutnya panjang, banyak para blogger yg pro Honda menulis hal tersebut berulang-ulang dan agak berbau membully walaupun yang bersangkutan klo dibilang membully pasti ogah. Sedangkan yg masih cukup anget, soal pernyataan petinggi AHM yg mengkonfirmasi penyebab turunnya demand Vario 150 lantaran Vario adalah MOTOR PERTANIAN, dan komoditi pertanian menurun membuat demand Vario jg ikut turun malah hampir tidak ada blogger yg membahas hal tersebut, apalagi membully, justru mereka berusaha menutupi statement tersebut (supaya tidak jadi Bullyan) dengan artikel misalnya daftar penjualan Sport Fairing 250cc atau Kemenangan CBR250RR di ajang balap IRS yg katanya bermodal mesin standar tersebut.

        Jadi sejauh yang ane amati dari jagat Blogsphere, Blog ente Om Cahyo adalah salah satu yang melawan arus, selalu tampil beda sendiri.

        Suka

        • terima kasih.

          Wah, kalau penjualan vario bergantung pada komoditas pertanian, berarti sebagian besar pembeli vario ada di luar kota. Rasanya sih wajar karena mereka termasuk yang setia merek dan nilai jual kembali itu penting karena kalau pas butuh modal harga jual kembali masih tinggi. Anaknya mungkin yang maksa beli Yamaha :).

          Soal spyshoot, heran juga mengapa pabrikan harus menutup nutupi. Soal menang balap, kalau nanti r25 powernya lebih besar, tentu standaran r25 yang menang. Mestinya membandingkan juga dengan harga juga.

          Suka

          • Masalahnya petingginya bilang gitu itu pasca penetrasi Aerox 155 yg ternyata hasilnya cukup mengguncang total penjualan Vario 150, mungkin memang benar ada shifting demand, atau petinggi AHM ogah mengakui klo penjualan Vario turun karena ada Aerox 155, hehehe…
            Soalnya AFAIK, pembeli Vario 150 itu kebanyakan dari kalangan pegawai/karyawan/anak sekolah, entahlah mungkin beda di tempat lain.

            Suka

  6. Honda Thai sama Indo emang gak akur Om, ada koq ceritanya di artikel blog roda2blogdotcom. Buktinya Honda Thai bikin CBR150R masih pake Deltabox dan engine overbore lawas, lha yg disini malah pake sasis pagar tralis sama mesin dagelan DOHC Overstroke, sebaliknya coba liat Yamaha, akur se Asean, buktinya model aerox 155 dipake di 4 negara Asean, begitu pula MX King juga di ekspor ke negara Asean kan.

    Suka

    • Iya, mungkin karena Thailand menghambat karir AHM di internasional ya. Indonesia menang di desain luar. Sementara itu dari kualitas / konsistensi produk, punya thailand lebih reliable.

      Suka

    • gak akur karena sahamnya di indo bukan murni dr jepang… filosopi nya udah beda…
      beda ama yamama,, karena masih pure campur tangan iwata… proyek motor global dibagi2,, daripada plant nganggur dan menurunnya market yamama (terutama sebelum enmek merajalela)…
      klo udah kena campur tangan a**ra grup,, itung2an nya njelimet…

      Suka

      • Bisa dibilang A*tra itu haus MS banget ya sampe rela qualitynya rendah (selain desain tentunya)? Memang semua brand pasti ingin banyak dipakai konsumen produknya, cuma melihat Honda di sini kayanya segala segmen ada. Cuma jatohnya, “-oh Motor Honda-, dalam hati udah ga aneh.”

        Entah kenapa beda ma yang pake Telko*el, “wah keren kartu elite”. Begitulah teman-teman saya kebanyakan beranggapan. Keduanya sama-sama penguasa market, tapi ko beda image? (Opini)

        Suka

  7. Owh brati emang ga heran kalo yamaha ada campur tangan dg Iwata, lha pernah saat kapan itu President Director nya Yamaha Mr. Hiroyuki Yanagi sempat datang ke Indo buat acara peluncuran new produk Yamaha

    Suka

Tinggalkan Balasan ke sucahyoaji Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.