Maaf, uji VOA itu tidak bisa dijadikan panduan untuk pilih oli, infonya kurang


Kita mungkin sering lihat di grup oli atau grup otomotif ada yang posting kandungan logam pada suatu oli, hasil dari VOA, uji oli baru:
Aris Budi Prastama > ‎Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas)

Pengalaman ganti blok dan piston
Kandungan antiwear Kendall GT-1 5w30 fullsyn spti ini mbah :
Molybdenum: 81ppm
Phosporus: 663ppm
Zinc: 834ppm
Boron: 253ppm
Titanium: 93~100ppm

Kadang, ada juga yang postingnya buanyak sekali. Lalu setelah itu dikasih kesimpulan.

Menurut penulis, data VOA tidak bisa dijadikan panduan karena banyak sekali informasi yang belum terungkap. Tapi sayangnya, ada yang dengan data yang sangat terbatas, sudah berani mengambil kesimpulan. Seperti contonya berikut ini:
Asep Subagja > ‎Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas)

#tips bekakas
#bahas oli khusus sepeda motor (mco)
#hasil lab analysis beberapa oli mco
#antywear, detergent

Selamat hari gini mbah-mbah sekalian, pada kesempatan ini nubi coba share hasil analysis lab kaitan agent antywear dan paket detergent beberapa mco.

Cekidot datanya:

1. Castrol Power1 10w40
~base oil (semy synthetic)

~anty wear
Moly: 50 ppm
Boron: 50 ppm
Zinc: 965 ppm
Phosporus: 867 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 854 ppm
Ca: 1303 ppm
Tbn: 7~9 mg koh/g

2. Yamalube 10w40, Jaso MA
~base oil (mineral)

~anty wear
Moly: 4 ppm
Boron: 2 ppm
Zinc: 978 ppm
Phosporus: 767 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 22 ppm
Ca: 1901 ppm
Tbn: – mg koh/g

3. Motorex 10w60
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 0 ppm
Boron: 3 ppm
Zinc: 1200 ppm
Phosporus: 1092 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 11 ppm
Ca: 3155 ppm
Tbn: – mg koh/g

4. Mobil1 4t racing 10w40
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 3 ppm
Boron: 162 ppm
Zinc: 1155 ppm
Phosporus: 1007 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 58 ppm
Ca: 2001 ppm
Tbn: 7~8 mg koh/g

5. Amsoil MCF 10w40
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 50 ppm
Boron: 6 ppm
Zinc: 1338 ppm
Phosporus: 1264 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 19 ppm
Ca: 3301 ppm
Tbn: 9~11 mg koh/g

7. Shell Advance Ultra 10w40
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 109 ppm
Boron: 49 ppm
Zinc: 820 ppm
Phosporus: 692 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 6 ppm
Ca: 1905 ppm
Tbn: 6~8 mg koh/g

7. Motul Ester 5100 10w40
~base oil (semy synthetic)

~anty wear
Moly: 2 ppm
Boron: 59 ppm
Zinc: 920 ppm
Phosporus: 829 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 9 ppm
Ca: 2048 ppm
Tbn: 6~8 mg koh/g

8. Motul 7100 10w30
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 2 ppm
Boron: 13 ppm
Zinc: 1064 ppm
Phosporus: 973 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 10 ppm
Ca: 2114 ppm
Tbn: 6~8 mg koh/g

9. Shell Advace Ultra 15w50
~base oil (full synthetic)

~anty wear
Moly: 3 ppm
Boron: 55 ppm
Zinc: 980 ppm
Phosporus: 853 ppm
Titanium: 0 ppm

~Detergent
Mg: 11 ppm
Ca: 2436 ppm
Tbn: 6~8 mg koh/g

#Kita bandingkan dengan oli mobil bensin (pcmo) harga 60rb-an:

1. Total Quartz 7000 10w40
~base oil
Vhvi+mineral (semy syhthetic)

~anty wear
Moly: 108 ppm
Phosporus: 985 ppm
Zinc: 1306 ppm
Titanium: – ppm
Boron: 49 ppm

~Detergent
Mg: 9 ppm
Ca: 3772 ppm
Tbn: 10~11 mg koh/g

#Kita bandingkan dengan oli diesel harga 80rb-an:

1. Shell Rimula r5 10w40
~base oil
Vhvi+mineral (semy syhthetic)

~anty wear
Moly: 40 ppm
Phosporus: 1158 ppm
Zinc: 1238 ppm
Titanium: 0 ppm
Boron: 1 ppm

~Detergent
Mg: 1167 ppm
Ca: 1251 ppm
Tbn: 10.7 mg koh/g

Setelah lihat data di atas dan belasan hingga puluhan data lainya yg tdk bisa saya upload disini, dapat ditarik beberapa kesimpulan..

A. yg pertama adalah kaitan antywear yang di pakai mco umumnya agent aw konvensional seperti zinc (Zn) dan phosporus (P), adapum bbrapa yg menggunakan moly (Mo), boron (B) dan titanium (Ti) level nya jauh di bawah pcmo dan hdeo di kelas yg sama.

#AW (antywear/ anty aus) adalah zat yg umum terdapat dalam sebuah oli.
Umum nya berupa molybdenun, phosporus, zinc, boron dan titanium..
Zat ini bertugas sebagai bantalan agar kontak metal to metal tdk terjadi ketika oil film sobek/rusak..

Intinya semakin banyak kandungan nya semakin bagus untuk proteksi mesin.
Ada bbrapa zat anty wear misal zinc dan phosporus yg di batasi jumlah nya karena regulasi emisi, maka utk oli2 top men-subtitusi nya dengan zat yg lebih kuat seperti moly, boron dan titanium.
Catatan: tdk semua oli memiliki zat antywear semacam moly,boron dan titanium.

B. yg kedua paket detergent pada mco, trend nya cenderung lebih rendah dari hdeo api CI-4 ke bawah dan pcmo ACEA A3/B4 API SN/CF, kebayang kan sdh mineral paket detergent nya 8 mg/koh.

Detergent adalah zat yg menjaga kebersihan mesin dari waktu ke waktu, sehingga permukaan mesin tetap bersih.
Dispresant adalah zat yg melarutkan kontaminan/padatan kotoran dan memecahnya shingga menjadi bagian-bagian lebih halus dan tersuspensi di dalam larutan oli sehingga mencegah kotoran menumpuk dan menempel pada permukaan logam.

C. Kaitan Performa
Rata-rata mco kelas menengah ke bawah cuma garang di awal saja, diatas 1500km sudah lemas, di tandai dengan mesin yg sdikit lbh kasar, shifting gear yg sdh tidak nyaman/keras, dan saat hi-rpm getaran mesin cukup terasa. Tapi memang ada juga mco yang stabil performa sampe 5000~6000km bahkan lebih, tapi ya harga nya juga tidak murah kisaran 100~300rb per liter.

Lain hal nya dengan hdeo dan pcmo kelas menengah ke bawah, di awal pemakaian biasa saja, bahkan ada bbrapa yg cenderung tidak enak, hal yg wajar jika sebelum nya reguler menggunakan mco, maka lapisan film oli lama, beserta kotoran akan di kikis oleh paket detergent hdeo/pcmo yg memang rata2 jauh lbh tinggi, dan hal ini yg membuat kurang nyaman, mesin kasar, geter, panas dll..tp hal itu tdk akan lama, setelah lapisan oli baru terbentuk makan kenikmatan itu akan datang, apalagi kalo dipakai reguler makan akan di dapat feel berkendara yg sebenernya, oli akan di rasa stabil lbh lama dari mco, biasanya dibkelas menengah ke bawah pcmo/hdeo bisa enak sampe 3000~4000km bahkan ada yg lebih.

Note:
Data oli MCO diatas adalah oli MCO kelas menengah ke atas, utk kelas menengah ke bawah sdh bisa di bayangkan kan kandungan nya spt apa.

Data tersebut tidak mengikat, sewaktu waktu bisa berubah tergantung produsennya dan regulasi API, ACEA, Jaso dan kebijakan lingkungan.

Sebagai penutup, saya tidak mengajak mbah-mbah dsini untuk memakai oli mobil di sepeda motor nya. Pakailah oli sesuai kebutuhan, jika motor hanya dipakai disekitaran rumah, belanja ke pasar, anter anak sekolah tidak lebih dari 10km per hari, maka oli bawaan sudah lebih dari cukup. Jika kuli macam saya yg kerja lintas kabupaten lbh dari 60km per hari, maka mau tidak mau harus pake oli mesin yang lebih baik dari oli standar, biar bisa berhemat gak sering gt oli dan tdk khawatir akan proteksi mesin nya. Terlebih lagi rekan2 ojol yg harian nya bisa sampe ratusan km, mereka bisa per 2 minggu gt oli, karena mesin sdh gak enak dan kasar ketika pake oli biasa, ketika di coba pcmo semi sintetik oli masih mampu di pake selama 2 bln dengan aman dan nyaman, tinggal kali kan saja hemat nya.

Asep Subagja
Ini ada data paket detergent dan tbn oli diesel dan oli khusus sepeda motor:
Fastron Diesel 15w40 (oli diesel)
#Detergent
Mg: 12 ppm
Ca: 2622 ppm
Tbn: 11.3 mg koh/g
Amsoil mcf 10w40 (oli motor)
#Detergent
Mg: 19 ppm
Ca: 3301 ppm
Tbn: 11.6 mg koh/g
Shell advance ultra 15w50 (oli motor)
#Detergent
Mg: 11 ppm
Ca: 2436 ppm
Tbn: 6~8 mg koh/g
Dari tiga data diatas terlihat oli yg paling tinggi detergent nya serta tbn oli khusus sepeda Amsoil mcf..
Sedangkan oli shell advance ultra hanya terpaut sedikit dengan fastron diesel kaitan pake detergent nya..
Saya rasa sdh tdk perlu di perdebatkan lagi..
#cmiw
Semua oli bagus, pake sesuai batas kemampuannya dan yg paling utama pilih viskositas sesuai range yg di butuhkan mesin..

Ada beberapa kesimpulan yang menurut penulis fatal:
1.Oli motor dianggap jelek karena aditif Moly/Titaniumnya sedikit
Ini salah. Oli untuk JASO MA itu memang harus dikurangi aditif EPnya karena biar tidak mudah selip koplingnya:

Namun bukan berarti dengan minimnya aditif tersebut akan membuat oli untuk JASO MA jelek, karena licin bisa dicapai dari banyak hal. Sebenarnya ada keunggulan dari oli JASO MA, yaitu nggak harus mengurangi kandungan aditif anti wear (ZDDP / Boron). Walau penulis curiga juga mengapa contoh PCMO adn HDEOnya punya kandungan zinc banyak. Soalnya kalau APInya beneran, mestinya dikurangi kalau kekentalan xxW30 atau lebih encer.

Penulis curiga uji sudah nggak relevan karena penulis coba 2 oli khusus mobil, Amsoil Signature Series 5W50, Fasron Techno dan Adnoc Bronze 20W50 rasanya sama, yaitu di rpm rendah nggak bisa makin halus. Ciri ini nggak sesuai untuk oli yang aditif ZDDPnya banyak. Sementara itu Bardahl dan Prima XP, terasa suara mesin di rpm rendah bisa makin halus setelah misal mesin baru dinyalakan atau habis digeber.

Sementara itu, rasio aditif EP di mobil rasanya juga kurang sesuai untuk di motor. Menurut penulis, oli mesin dengan aditif EP punya ciri yaitu bila sudah habis digeber rpm tinggi, suara mesin jadi halus. Dan untuk mobil 1, ciri ini sudah hilang mendekati 1000 km. Di Adnoc Bronze, ciri ini sudah hilang di 500 km sekarang. (Di Fastron Techno ini nggak terasa dari awal)

1000 km menurut penulis terlalu pendek. Entah apa yang pakai Amsoil SS di Vario sampai 10 ribu km itu dibiarkan suara mesin kasar. Oli dibilang masih jernih wajar, karena di motor penulis juga masih lumayan bersih olinya. Soal mesin enggak sih, karena begitu dicampuri minyak goreng, langsung jadi gelap olinya.

Jangan lupa juga bahwa bahan oli, aditif VI juga mempunyai pengaruh yang sangat penting pada kemampuan oli mencegah aus. Kalau oli jadi sangat encer ketika dipakai ya percuma ada aditif EPnya. Karena jadi bakal cepat habis karena part mesin selalu gesekan terus (kalau olinya kental atau bahannya bagus bisa dicegah). Terlalu banyak aditif EP juga nggak bagus untuk performa mesin. Merusak akselerasi.

Anti aus itu juga sebenarnya dibagi 3:
-friction modifier = oli grup 1, ester, minyak goreng, bahan oli AN
-anti wear = ZDDP, Boron
-aditif EP = Molybdenum, titanium

Moly cuma salah satunya.

 

2.Kemampuan mencegah terbentuknya kerak di mesin bergantung pada aditif Ca / Mg atau angka TBN.
Untuk ini, sebelumnya penulis sudah bahas:
Dalaman mesin kuning itu tanda varnish / kerak! Hindari full sintetik!
Nggak usah perduli kandungan Ca dan Mg deh, percuma! TBN oli tinggi masih bikin kerak, pantas engine flush diharuskan

Sementara itu klaim bahwa oli MCO menengah ke bawah cuma tahan 1500 km saja, itu sudah coba oli apa saja? Apa sudah coba Mobil Super, PTT, Total, Bardahl dan Repsol? Jangan jangan cuma MPX1, Xten, Top1 dan Yamalube saja?

Sayangnya klaim seperti itu seringnya digeneralisir tanpa disebut merek pastinya. Penulis yakin salah karena penulis merasakan sendiri bahwa sama sama JASO MA, kemampuan oli bisa beda jauh sekali. KGO vs Bardahl, pasti lebih pilih Bardahl.

Apalagi di grup oli itu sama sekali tidak pernah membandingkan oli dari sisi akselerasi motor. Banyak yang mereka skip.

Perlu jadi catatan juga bahwa uji oli itu tidak bisa memberitahukan informasi berikut:
-tidak bisa tahu itu pelarutnya bagus atau tidak
-tidak bisa tahu apakah lubricitynya bagus atau tidak
-tidak bisa tahu polymernya (aditif VI improver) pakai yang sip atau murahan
-tidak bisa tahu apakah olinya cepat menguap atau tidak
-tidak bisa tahu apakah tahan lama atau tidak
-tidak bisa tahu apakah tahan rpm tinggi atau tidak
-tidak bisa tahu itu MoDTC ataukah MoS2
-tidak bisa tahu ada esternya atau tidak
-tidak bisa tahu apa bener ada PAOnya atau tidak
-tidak bisa tahu apakah benar nggak bikin kerak
-tidak bisa tahu apakah bikin selip kopling
-tidak bisa tahu apakah bikin motor makin kencang akselerasinya

Versi video:

Satu respons untuk “Maaf, uji VOA itu tidak bisa dijadikan panduan untuk pilih oli, infonya kurang

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.